Pada suatu sore, Cak Mat yang pulang dari menggembala sapi, bertemu dengan Cak Udin yang baru pulang dari kebunnya. Cak Mat mengaku kalau dirinya hampir saja menjadi korban babi hutan liar di pinggir sawah.
"Aku hampir mati diseruduk babi hutan, dan untung bisa lolos," cerita Cak Mat berapi-api.
Udin yang mendengarkan langsung terperangah dan menghentikan perjalanannya, "Dimana bertemu babi hutan, syukur kamu masih bisa lolos."
Cak Mat pun terlihat semakin bangga melihat temanya itu terkagum-kagum dengan ceritanya yang berhasil meloloskan diri. Bahkan Udin semakin serius mendenggarkannya, sebaliknya Cak Mat semakin membual.
"Siang aku bertemu babi hutan, aku ingin menguji keberanianku. Lantas tak goda dengan mengibas-ngibaskan kaos merahku ini. Babi hutan itu liar mengejarku. Untungnya saat babi hutan itu mengejar aku, dia selalu terpeleset di setiap belokan. Terus ada kesempatan aku naik pohon kelapa," cerita Cak Mat meyakinkan.
"Hebat kamu sangat berani, kalau itu terjadi padaku pasti aku terkencing-kencing di celana. Kamu hebat Mad!" puji cak Udin.
"Aku juga gitu, ngompol, kamu nggak tahu babi hutan itu terpeleset karena apa?" ungkap Cak Mad sambil melirik celananya yang basah.